Tetsutaro Kataoka
Oya Koi Farm
I wrote this article as part of translation from original English text to Bahasa. Those, who want to read in English, please visit his web-site. Translation was based on interview on Sep 14, 2005
<Saya menulis article ini yang merupakan terjemahan dari bahasa English kedalam Bahasa Indonesia. Bagi mereka yang berminat membaca dalam bahasa English, silahkan baca langsung pada web-site ybs. Terjemahan ini didasarkan atas hasil interview tertanggal 14 September 2005>
Tetsutaro Kataoka (Oya koi farm) adalah satu diantara banyak peternak koi, berbeda dengan peternak-peternak yang lain, Mr. Tetsutaro Kataoka masih bangga dengan tradisi kuno dan budaya Niigata serta beliau memiliki niat yang kuat untuk meneruskan budaya tersebut ke generasi selanjutnya, karena Niigata adalah tempat dimana Nishigoi berasal. Beliau dan keluarganya dengan senang bekerja sama untuk membibitkan Taisho Sanshoku yang unggul.
Kami mendirikan Katasei Koi Farm di tahun 1961 selepas lulus sekolah menengah atas dan secara full time memulai bisnis koi. Sebelas tahun kemudian kami mengganti namanya menjadi Oya Koi Farm. Selanjutnya kami juga berniat mewarisi tradisi Yamakoshi-mura ke generasi berikutnya, makanya kami mulai mengembangkan Tsunotsuki bull (sejenis hewan banteng). Tradisi Tsunotsuki, yang menurut sejarah sudah berumur 1000 tahun, nyata jauh lebih tua dari budaya Nishikigoi sendiri.. Tradisi Tsunotsuki diakui sebagai Significant intangible folk cultural asset (harta budaya bangsa Japan yang sangat bernilai). Kami tahu bahwa kami akan mampu mencari akar-akar/asal Nishikigoi dari pertandingan adu banteng ini, sebab kami merasa yakin bahwa dasar landasan perkembangan Nishigoi saat ini berasal dari budaya lokal kami, yaitu : suatu budaya yang mewarisi banyak nilai-nilai berharga dengan berjalannya waktu sampai kegenerasi-generasi selanjutnya.
Hewan banteng tersebut berasal dari Yamakoshi yang membawa beban muatan besi dan garam dipunggungnya dari lokasi yang jauh berada di-bagian selatan Iwate prefecture, tetapi kami tidak memahami sepenuhnya back-ground yang ada. Kami mendengar bahwa pemilik Izumiya koi farm sebelumnya, yaitu Mr. Ichiro Mano, adalah orang terakhir yang mengangkut garam saat itu.
Kami sebagian besar fokus menghasilkan "Taisho Sanshoku", tetapi ada juga jenis-jenis koi lain yang kami hasilkan. "Berternak Taisho Sanshoku bisa membuat kita miskin"
: Seringkali dikatakan bahwa membudi dayakan Taisho Sanshoku
adalah pekerjaan yang penuh resiko. Ketika berharap mendapatkan Taisho
Sanshoku yang indah, kemudian ternyata setelah tumbuh besar menjadi
jelek. Sebaliknya, seekor Taisho Sanshoku yang kita anggap tergolong jelek,
tetapi ternyata setelah besar malah menjadi seekor Taisho Sanshoku yang sangat indah. Menurut kami,
justru itulah tantangan menarik dalam berternak/membesarkan Taisho
Sanshoku. Menghasilkan koi yang memiliki black sumi dan hi pattern berkilau diatas permukaan kulit yang berwarna putih salju membawa kesenangan tersendiri bagi kami.
Semua peternak koi di Nigata, termasuk kami sendiri, menderita kerusakan berat akibat gempa bumi (Tsunami) tahun lalu. Semua koi yang rencananya akan kami jual semua hilang dan kami tidak mempunyai kolam-kolam koi lagi walaupun kami berniat untuk berternak. Gempa bumi telah membuat menderita dan memporak porandakan semuanya.Disamping ladang-ladang untuk berternak, kami juga harus membangun kembali desa-desa kami yang telah porak poranda. Dapatkah kami kembali ke hidup yang normal seperti dahulu kala? Dapatkah kami melanjutkan bisnis koi kami?. Terus terang, kami sangat khawatir dengan kondisi tersebut.
Tetapi semua peternak koi (koishi), termasuk diri kami sendiri, sangat mencintai Nishikigoi. Selagi banyak pencinta koi yang menginginkan keindahan koi, kami ingin terus menghasilkan nya apapun yang terjadi, karena kami mencintai koi. Tanah dimana kami dilahirkan dan dibesarkan dikelilingi oleh pegunungan. Barangkali kami sangat peduli tentang keindahan koi saat berenang karena kami adalah orang yang mengandalkan keindahan daerah pegunungan untuk tempat tinggal.
Sejak asal mula lahiranya budaya koi sampai dengan sekarang, nishikigoi sangat dicintai dan di-gemari oleh bangsa Japan, tetapi sekarang bahkan banyak digemari oleh banyak orang didunia. Kami sangat berharap bahwa koi asal Nigata diturunkan ke generasi selanjutnya. Semua kolam koi sampai dengan sekarang berlokasi di-wilayah pegunungan, tetapi kami sementara perlu mencari lokasi yang aman di-wilayah yang plain setelah pasca gempa. Kami menyadari bahwa wilayah ini akan lebih mudah, termasuk pengaturan suhu udara. Sepanjang yang kami ketahui, banyak peternak yang memindahkan kolamnya dari daerah pegunungan ke-wilayah yang masih plain. Saya yakin bahwa mencari lingkungan yang lebih baik dan pengembangan adalah hal yang sangat penting untuk melestarikan Niigata Nishikigoi. Walau bagaimanapun, bahkan bila perkerjaan lebih sulit dibandingkan wilayah yang plain, merupakan kebanggaan Oya Koi Farm untuk tetap bertahan di tanah kami diwilayah pegunungan dan mempertahankan Nishikigoi menurut gaya kami yang dihargai.
Hal yang akan kami sampaikan kepada para pencinta koi adalah bahwa "keindahan nishikigoi adalah gaya berenanngnya". Tugas kami, sebagai koishi, adalah menghasilkan nishikigoi, tetapi keindahan nishikigoi tercipta secara alamiah. Apa yang kami lakukan adalah mengembalikan nishikigoi ke dalam bentuk asalnya. Dalam kata lain, kami hanya menyediakan product alam ke alam aslinya. Kami berharap anda akan menikmati koi-koi yang kami hasilkan dapat bertumbuh dan berkembang.
Kita tidak dapat menemui koi yang sempurna 100%, kami sebagai peternak, memakai pengalaman dan kejelian kami selama bertahun-tahun dalam memilah tosai, untuk menghasilkan koi-koi yang sehat dan seimbang, yaitu koi yang kita sukai dan bisa kita nikmati keindahannya. Apakah para pencinta koi akan ber-emphati dengan senstivitas ? Ini adalah tugas kita yang terbesar !!
Point lain yang harus kita ingat adalah bahwa koi adalah mahluk hidup. Diantara berpuluh-puluh ribu koi yang dilahirkan, hanya 1 diantara 200 yang benar-benar disebut Nishikigoi. Khusus untuk Taisho Sanshoku, hanya sepersepuluh (1/10) dari jumlah tersebut bernilai untuk dibesarkan menjadi koi usia 2 tahun dan selanjutnya hanya 10% dari jumlah tersebut yang bernilai untuk dibesarkan menjadi koi usia 3 tahun.
Kami, sebagai peternak, selalu menhasilkan Nishikigoi dengan asumsi bahwa "koi-koi tersebut akan bertumbuh dengan arah yang berbeda". Oleh karenanya, kami berharap anda akan memilih koi yang anda sukai dan anda akan menikmati pertumbuhan dan perubahan-perubahannya. Koi yang hebat adalah seekor koi yang bisa menyenangkan dan memuaskan peternaknya dan para pencinta koi. Tentu saja, akan sangat menyenangkan apabila bisa menghasilkan keindahan dan kesempurnaan koi. Tetapi anda dapat juga memilih seekor koi "hanya karena anda menyukai wajahnya", pilihan itu tidak salah juga.
Setelah mengalami gempa bumi yang mengguncang basis kehidupan kami, tetapi setelah era gempa bumi banyak orang yang semula tidak tertarik dengan Nishikigoi malah mulai menyukai dan menaruh perhatian pada Nishikigoi. Kami menerima banyak dukungan dari para pencinta koi diseluruh dunia dan banyak melalui INPC (International Nishikigoi Promotion Centre). Sekarang kami merasa "sudah kembali seperti semula". Kami dapat mempertahankan kembali (revive) "Niigata Nishikigoi". Dengan memelihara tradisi, budaya dan kebanggan di-kampung halaman dimana Nishikigoi berasal, kami akan terus menghasilkan koi-koi yang indah, yaitu koi yang sangat indah yang belum pernah anda lihat sebelumnya. Dukungan anda selanjutnya akan sangat kami hargai.
Anak laki tertua Tetsutaro Kataoka, Taro, bercermin pada sang ayah selaku mentornya dan bercita-cita menjadi first class "koishi". Disebelah kanan adalah foto Sanshoku tosai yang secara sukses telah diternakan tahun ini oleh Oya Koi Farm dan diseleksi sendiri oleh ybs.
|
Tsunotsuki |
|
Tsunotsuki |
to be continued
<koitutor.blogspot.com>
(sources : INPC)