Thursday, November 21, 2013

Mind-set in keeping Nishikigoi (Bahasa-English version)

Dear Hobbyist

After all day long working hard, for afternoon intermezzo I would like to rise up the following story:

I read one discussion in koi forum, that someone as a hobbyist was trying not to use UV light because of electricity efficiency purpose. This decision is totally a wrong decision. From the beginning, we must realize that keeping Good Quality Koi is actually a balance between hobby and budget. 

Those, who can afford to buy Lamborghini or Porsche, I am sure they do not think what sort of fuel be used no matter how expensive the fuel price is !. And so with koi, once you decide to keep good quality koi for your hobby, you don't have to think about electricity, pond equipments, koi food price etc. If Singaporean says "Oke lah.." (Singlish)

Add caption
\\
Add caption














Setelah bekerja keras sepanjang hari sebagai intermezzo saya akan ceritakan cuplikan sbb:

Saya membaca satu diskusi di koi forum dan ada seorang pembaca  yang berpendapat bahwa untuk tujuan efisiensi maka beliau menghindari pemakaian UV light agar hemat listrik. Ini adalah suatu kesalahan besar!, karena sejak awal kita seharusnya kita sudah mengetahui bahwa memelihara Koi Kwalitas Bagus (imported Japanese Nishikigoi) diperlukan biaya maintenance yang cukup tinggi. Jadi kita tidak boleh berfikir tentang efisiensi listrik dlsb. Sejak awal harus dipertimbangkan matang-matang setiap keputusan hobby yang akan kita geluti.

Saya ber-analogi, bila seseorang sudah mampu membeli sebuah mobil Lamborghini atau Porsche, maka saya yakin bahwa golongan social class tersebut tidak akan memikirkan atau membahas harga bahan bakar. Apapun dan berapapun harga bahan bakar tidak akan menjadi masalah bagi sipemilik. And so with our koi !!! Kalau orang Singapore bilang "Oke lah.." (Singlish)



Sharing purpose!, hanya sekedar sharing saja dan tidak ada maksud lainnya.

Thank You
( koitutor.blogspot.com )

Friday, November 8, 2013

Izumiya Koi Farm (Translation English Text to Bahasa))

Rose in Japan
Again, this article is translation from its original source in English text to Bahasa. Those, who want to read in English may directly visit and read from his web-site. Interview was held on September 14, 2005.

(Article ini merupakan terjemahan dari sumber aslinya dalam bahasa inggris kedalam bahasa. Bagi mereka yang ingin membaca dalam bahasa inggris, silahkan kunjungi web-site ybs. Interview ini dilakukan pada 14 September 2005)

Featured Breeder
Add caption
Senichi Mano
Chairman of the board of Directors
All Japan Nishikigoi Promotion Association








Diantara banyak peternak koi di Niigata, Izumiya Koi Farm adalah salah satu traditional koi farm yang telah berdiri cukup lama dan "Mano San" adalah orang yang disenangi para peternak lainnya. Beliau memiliki predikat : Telah memenangkan kejuaraan pada 14thAll Japan Combined Nishikigoi Show 1982 and the Minister of Agriculture, Forestry and Fisheries prize in 41st Niigata Bogyosai.
Saat ini beliau sangat antusias untuk mengembangkan koi dengan cara-cara traditional  guna menghasilkan koi yang staminanya kuat.

Kami adalah generasi ke-3, didirikan oleh "Ichiro Mano San",  beliau adalah type orang yang tidak memikirkan profit semata-mata tetapi lebih mementingkan kepuasan konsumen.  Beliau mampu mengumpulkan 20-30 ekor sapi petarung (Tsunotsuki) hanya dengan menelpon penduduk sekitarnya karena beliau adalah orang yang memiliki kredibilitas. Diawalnya, selain koi bisnis, beliau  bekerja sebagai Bakuro/Hakuraku, yaitu: (a) orang yang ahli dalam menilai kwalitas seekor hewan besar dan berperan sebagai dokter hewan, (b) Pedagang hewan atau broker hewan. Ketika beliau membuka general store (toko kelontongan) dibidang pakan ternak sebagai pengganti bisnis sebelumnya sebagai Kachikusho (orang yang hidup dari berladang, berdagang dan broker hewan), beliau memberi nama tokonya "Izumiya" karena di area tersebut saat itu sedang musim semi. Saat itu beliau menjual tategoi yang dibeli dari peternak-peternak disekitarnya dan menjualnya kembali. Bahkan saya dengar "Ichiro Mano San" terkadang menukar (barter) koi dengan barang-barang antik dan barang-barang pecah belah.

Ketika kami masih kecil (level 4th grade), kami pernah mengalami kekurangan makan, jangankan memberi makan koi untuk makan sendiri saja susah. Kami mulai bekerja di bisnis koi setelah kami lulus SMP (yunior high school). Diawal, kami tidak memiliki apa-apa, kami tidak memiliki pakaian karet peternak, vinyl, tabung oxygeen dan mobil. Setiap hari kami berjalam ke peternakan (field pond) kami di wilayah pegunungan dan kembali dengan membawa ember air berisi koi, tujuan kami hanya ingin membesarkan koi-koi tersebut di lingkungan yang lebih baik dan kondisi ini memberi beban kerja yang berat bagi kami. Dibandingkan saat itu, sekarang bisnis kami sangat convenient dan kami tidak membesar-besarkan bahwa ini semua karena berkat Tuhan.


Ojiya city dan Yamakoshi adalah tempat asal muasal Nishikigoi dan merupakan tempat asal adanya Tsunotsuki bullfighting. Kami memulai di area ini dengan lahan fighting bull dan secara bertahap menyebar kesemua kehidupan. Berjalannya waktu, jumlah lahan farming bull semakin berkurang, tetapi Tsunotsuki sebagai kebudayaan traditional yang berharga masih tetap berlangsung. Diawal, koi-koi dibesarkan di kolam-kolam irigasi pengairan ke ladang-ladang padi, tetapi dengan berkurangnya fighting bull menjadikan koi lebih bernilai untuk kehidupan orang-orang.


Dengan mempertimbangkan semua point-point tersebut, bahwa koi adalah bagian pengembangan dari tradisi berladang dan bull rising, mereka saling berhubungan satu dan lainnya. Oleh karenanya, kami merasa bangga bahwa koi merupakan warisan dari tempo dulu seperti halnya dengan tradisi bull. Oleh karenanya, ketika kami membuat dasar kolam saya lakukan seperti layaknya para petani bekerja. Kami menggunakan bagian dari sapi dan pupuk organic. Koi-koi yang kami kawinkan (spawning) tidak secara artificial dan kami menggunakan kolam alamiah (field pond) sebisa mungkin dari pada menggunakan kolam-kolam tertutup (inhouse). Sepanjang yang kami amati bahwa koi yang diternakan dengan cara-cara alami/traditional akan lebih kuat daya tahan tubuhnya dibandingkan dengan cara-cara modern karena semasa pertumbuhannya tidak terlalu over-protected.

Kami fokus pembiakan koi secara alamiah/natural bukan hanya karena kebanggaan kami atas tradisi didaerah ini. Selama koi show, koi-koi kami bukan tergolong koi yang sekali mata memandang langsung tertarik (eye catching). Koi-koi kami cenderung tampil lebih plain, dikarenakan kami fokus kepada obdurability (tahan banting) agar para pencinta koi dapat menikmati keindahan koinya untuk jangka waktu yang panjang. Keindahan dan ukuran koi tentunya sebagai faktor utama yang menarik, tetapi kami berharap dan ingin agar para pencinta koi bisa mencintai dan membesarkan koi-koi nya untuk waktu bertahun-tahun kedepan.


Source: INPC Suporting Breeders

<koitutor@blogspot.com>

To be continued

Sunday, November 3, 2013

OYA KOI FARM (Translation English to Bahasa)

Tetsutaro Kataoka
Oya Koi Farm



I wrote this article as part of translation from original English text to Bahasa. Those, who want to read in English, please visit his web-site. Translation was based on interview on Sep 14, 2005


<Saya menulis article ini yang merupakan terjemahan dari bahasa English kedalam Bahasa Indonesia. Bagi mereka  yang berminat membaca dalam bahasa English, silahkan baca langsung pada web-site ybs. Terjemahan ini didasarkan atas hasil interview tertanggal 14 September 2005>


Tetsutaro Kataoka (Oya koi farm) adalah satu diantara banyak peternak koi, berbeda dengan peternak-peternak yang lain, Mr. Tetsutaro Kataoka masih bangga dengan tradisi kuno dan budaya Niigata serta beliau memiliki niat yang kuat untuk meneruskan budaya tersebut ke generasi selanjutnya,  karena Niigata adalah tempat dimana Nishigoi berasal. Beliau dan keluarganya dengan senang bekerja sama untuk membibitkan Taisho Sanshoku yang unggul.


Kami mendirikan Katasei Koi Farm di tahun 1961 selepas lulus sekolah menengah atas dan secara full time memulai bisnis koi. Sebelas tahun kemudian kami mengganti namanya menjadi Oya Koi Farm. Selanjutnya kami juga berniat mewarisi tradisi Yamakoshi-mura ke generasi berikutnya, makanya kami mulai mengembangkan Tsunotsuki bull (sejenis hewan banteng). Tradisi Tsunotsuki, yang menurut sejarah sudah berumur 1000 tahun, nyata jauh lebih tua dari budaya  Nishikigoi sendiri.. Tradisi Tsunotsuki diakui sebagai Significant intangible folk cultural asset (harta budaya bangsa Japan yang sangat bernilai). Kami tahu bahwa kami akan mampu mencari akar-akar/asal Nishikigoi dari pertandingan adu banteng ini, sebab kami merasa yakin bahwa dasar landasan perkembangan Nishigoi saat ini berasal dari budaya lokal kami, yaitu : suatu budaya yang mewarisi banyak nilai-nilai berharga dengan berjalannya waktu sampai kegenerasi-generasi selanjutnya.


Hewan banteng tersebut berasal dari Yamakoshi yang membawa beban muatan besi dan garam dipunggungnya dari lokasi yang jauh berada di-bagian selatan Iwate prefecture, tetapi kami tidak memahami sepenuhnya back-ground yang ada. Kami mendengar bahwa pemilik Izumiya koi farm sebelumnya, yaitu Mr. Ichiro Mano, adalah orang terakhir yang mengangkut garam saat itu.


Kami sebagian besar fokus menghasilkan "Taisho Sanshoku", tetapi ada juga jenis-jenis koi lain yang kami hasilkan. "Berternak Taisho Sanshoku bisa membuat kita miskin" : Seringkali dikatakan bahwa membudi dayakan Taisho Sanshoku adalah pekerjaan yang penuh resiko. Ketika berharap mendapatkan Taisho Sanshoku yang indah, kemudian ternyata setelah tumbuh besar menjadi jelek. Sebaliknya, seekor Taisho Sanshoku yang kita anggap tergolong jelek, tetapi ternyata setelah besar malah menjadi seekor Taisho Sanshoku yang sangat indah. Menurut kami, justru itulah tantangan menarik dalam berternak/membesarkan Taisho Sanshoku. Menghasilkan koi yang memiliki black sumi dan hi pattern berkilau diatas permukaan kulit yang berwarna putih salju membawa kesenangan tersendiri bagi kami.

Semua peternak koi di Nigata, termasuk kami sendiri, menderita kerusakan berat akibat gempa bumi (Tsunami) tahun lalu. Semua koi yang rencananya akan kami jual semua hilang dan kami tidak mempunyai kolam-kolam koi lagi walaupun kami berniat untuk berternak. Gempa bumi telah membuat menderita dan memporak porandakan semuanya.Disamping ladang-ladang untuk berternak, kami juga harus membangun kembali desa-desa kami yang telah porak poranda. Dapatkah kami kembali ke hidup yang normal seperti dahulu kala? Dapatkah kami melanjutkan bisnis koi kami?. Terus terang, kami sangat khawatir dengan kondisi tersebut.

Tetapi semua peternak koi (koishi), termasuk diri kami sendiri, sangat mencintai Nishikigoi. Selagi banyak pencinta koi yang menginginkan keindahan koi, kami ingin terus menghasilkan nya apapun yang terjadi, karena kami mencintai koi. Tanah dimana kami dilahirkan dan dibesarkan dikelilingi oleh pegunungan. Barangkali kami sangat peduli tentang keindahan koi saat berenang karena kami adalah orang yang mengandalkan keindahan daerah pegunungan untuk tempat tinggal.

Sejak asal mula lahiranya budaya koi sampai dengan sekarang, nishikigoi sangat dicintai dan di-gemari oleh bangsa Japan, tetapi sekarang bahkan banyak digemari oleh banyak orang didunia. Kami sangat berharap bahwa koi asal Nigata diturunkan ke generasi selanjutnya. Semua kolam koi sampai dengan sekarang berlokasi di-wilayah pegunungan, tetapi kami sementara perlu mencari lokasi yang aman di-wilayah yang plain setelah pasca gempa. Kami menyadari bahwa wilayah ini akan lebih mudah, termasuk pengaturan suhu udara. Sepanjang yang kami ketahui, banyak peternak yang memindahkan kolamnya dari daerah pegunungan ke-wilayah yang masih plain. Saya yakin bahwa mencari lingkungan yang lebih baik dan pengembangan adalah hal yang sangat penting untuk melestarikan Niigata Nishikigoi. Walau bagaimanapun, bahkan bila perkerjaan lebih sulit dibandingkan wilayah yang plain, merupakan kebanggaan Oya Koi Farm untuk tetap bertahan di tanah kami diwilayah pegunungan dan mempertahankan Nishikigoi menurut gaya kami yang dihargai.

Hal yang akan kami sampaikan kepada para pencinta koi adalah bahwa "keindahan nishikigoi adalah gaya berenanngnya". Tugas kami, sebagai koishi, adalah menghasilkan nishikigoi, tetapi keindahan nishikigoi tercipta secara alamiah. Apa yang kami lakukan adalah mengembalikan nishikigoi ke dalam bentuk asalnya. Dalam kata lain, kami hanya menyediakan product alam ke alam aslinya. Kami berharap anda akan menikmati koi-koi yang kami hasilkan dapat bertumbuh dan berkembang.

Kita tidak dapat menemui koi yang sempurna 100%, kami sebagai peternak, memakai pengalaman dan kejelian kami selama bertahun-tahun dalam memilah tosai, untuk menghasilkan koi-koi yang sehat dan seimbang, yaitu koi yang kita sukai dan bisa kita nikmati keindahannya. Apakah para pencinta koi akan ber-emphati dengan senstivitas ? Ini adalah tugas kita yang terbesar !!


Point lain yang harus kita ingat adalah bahwa koi adalah mahluk hidup. Diantara berpuluh-puluh ribu koi yang dilahirkan, hanya 1 diantara 200 yang benar-benar disebut Nishikigoi. Khusus untuk Taisho Sanshoku, hanya sepersepuluh (1/10) dari jumlah tersebut bernilai untuk dibesarkan menjadi koi usia 2 tahun dan selanjutnya hanya 10% dari jumlah tersebut yang bernilai untuk dibesarkan menjadi koi usia 3 tahun.

Kami, sebagai peternak, selalu menhasilkan Nishikigoi dengan asumsi bahwa "koi-koi tersebut akan bertumbuh dengan arah yang berbeda". Oleh karenanya, kami berharap anda akan memilih koi yang anda sukai dan anda akan menikmati pertumbuhan dan perubahan-perubahannya. Koi yang hebat adalah seekor koi yang bisa menyenangkan dan memuaskan peternaknya dan para pencinta koi. Tentu saja, akan sangat menyenangkan apabila bisa menghasilkan keindahan dan kesempurnaan koi. Tetapi anda dapat juga memilih seekor koi "hanya karena anda menyukai wajahnya", pilihan itu tidak salah juga.















Setelah mengalami gempa bumi yang mengguncang basis kehidupan kami, tetapi setelah era gempa bumi banyak orang yang semula tidak tertarik dengan Nishikigoi malah mulai menyukai dan menaruh perhatian pada Nishikigoi. Kami menerima banyak dukungan dari para pencinta koi diseluruh dunia dan banyak melalui INPC (International Nishikigoi Promotion Centre). Sekarang kami merasa "sudah kembali seperti semula". Kami dapat mempertahankan kembali (revive) "Niigata Nishikigoi". Dengan memelihara tradisi, budaya dan kebanggan di-kampung halaman dimana Nishikigoi berasal, kami akan terus menghasilkan koi-koi yang indah, yaitu koi yang sangat indah yang belum pernah anda lihat sebelumnya. Dukungan anda selanjutnya akan sangat kami hargai.



Anak laki tertua Tetsutaro Kataoka, Taro, bercermin pada sang ayah selaku mentornya dan bercita-cita menjadi first class "koishi". Disebelah kanan adalah foto Sanshoku tosai yang secara sukses telah diternakan  tahun ini  oleh Oya Koi Farm dan diseleksi sendiri oleh ybs.










Tsunotsuki
Tsunotsuki




to be continued
<koitutor.blogspot.com>

(sources : INPC)

Monday, October 21, 2013

Saturday, October 12, 2013

Crystal Bio (Bahasa-English Version)

Crystal Bio
















Crystal bio sebagai material alternatif pengganti bio ball dalam media filter. Bio ball dapat digunakan secara terus menerus selama anda masih mau menggunakannnya, akan tetapi volume Crystal bio akan menyusut dan anda berkewajiban untuk menambahkannya. Saya pribadi mengganti sebagian bio ball dengan crystal bio atas pertimbangan biaya dan existing bio ball yang ada. Harga Crystal bio relatif jauh lebih mahal dibanding Bio ball. Yang tidak kalah pentingnya, sangat disarankan agar filter chamber yang merupakan rumah bakteria supaya bisa di-pasang aerator untuk menambah oxygeen agar bacteria dapat berkembang lebih pesat.

Crystal bio is widely used as a substitute of the Bio ball in your media filter chamber. Bio ball can be used for good but  the Crystal bio will be getting smaller or shrinkage after being used for certain period. My media filter has been partially changed from Bio ball to Crystal bio in order to get clear water.. As a hobbyist, my consideration is due to the Crystal bio is much more expensive compared to the Bio ball and I have already been using Bio ball. In addition,  my filter chamber using aerator in order the bacteria community to grow healthier and faster.

Crystal bio terbuat dari glass substance dan memiliki banyak sekali lubang atau poros sebagai rumah bacteria, Beratnya sangat ringan dan terbuat dari gabungan glass substance dan foaming agent yang menghasilkan light-weight ceramic, melalui proses pembakaran sampai dengan 900 derajat celcius

Crystal bio is made from a glass substance. It has an extraordinary porous structure of light-weight ceramic, which is obtained by burning the mixture of glass substance particles and foaming agent at high temperature of 900 degrees.

Keuntungan:


1. Media crystal bio mempunyai lubang poros yang saling berhubungan satu dan lainnya. Struktur seperti ini akan memberikan lahan/rumah yang luas bagi perkembangan bakteri.
2. Crystal bio berfungsi menjaga kadar PH air. 
3. Membantu mengurangi kadar Nitrates
4. Cocok untuk filter yang flow airnya tidak tinggi.

Advantage

1. Crystal bio media has an inter-connecting porous cell structure allowing for a massive biological surface area
2. Crystal bio helps prevent PH drop 
3. Helps reduce Nitartes
4. Suitable for multi-bay filters and trickle filter


Picture A

Picture B
Picture A: Garis biru tetap berada dibawah 0,4mg/L untuk waktu yang relatif lama. Hal ini menunjukan bahwa crystal bio sangat bagus untuk habitat pertumbuhan bacteria.






Picture B:  Garis biru menunjukan bahwa PH air yang menggunakan Crystal bio secara berangsur akan menurun  dan menjaga dilevel kadar rendah alkaline  di hari ke 26 sejak test dimulai. Selanjutnya akan menjaga lebel PH lebih stabil.



















Source: the 3 (three) pictures from Ogata koi farm www.ogatakoi.com/good


Estimasi price of  Crystal bio 


Type:  CB-100
Japanese Finest Filter Media
Size of particle: 30-5- mm
Volume : 100 ltr Box 
Weight : 15 kg
Normal price : Rp (IDR) 1,650,000

Catatan 

Saya pribadi bukan pedagang crystal bio, tetapi kalau anda ada yang berminat silahkan tinggalkan comment dan dengan senang hati
akan saya referensikan nama, alamat dan nomor telp penjualnya (layan antar).



My Koi Pond using Crystal Bio - taken Oct 6 2013 with Samsung Galaxy Camera


to be continued - <koitutor.blogspot.com>

Monday, August 5, 2013

Tateshita Vs Tategoi (Bahasa Version)

Sakura di Japan
Dear Hobbyists;

Dalam rangka memperkaya wacana para hobbyists, saya pribadi berusaha mencari beberapa sumber dan merangkumnya ke dalam Bahasa agar sesama hobbyist bisa saling berbagi dan memperdalam pengetahuan tentang dunia koi.

Untuk memahami istilah "Tategoi" dan "Tateshita", pertama-tama kita harus memahami proses seleksi di-Japan yang dilakukan oleh para peternak (breeder), yaitu proses seleksi koi untuk dijual dan proses seleksi koi untuk dibesarkan

Saat panen Tosai (koi size kecil) di-akhir musim panas dari kolam berlumpur (mudpond), biasanya para peternak melakukan seleksi sampai 3-4 kali untuk mendapatkan kwalifikasi "Tategoi" (potential koi). Proses ini dimulai sejak koi berukuran 10-12 cm, beberapa minggu kemudian saat koi berukuran 13-16 cm dan proses seleksi lagi pada saat koi berukuran 17-20 cm. Koi-koi yang di-afkir (kurang memenuhi standard) secara umum akan dijual pada saat musim semi. Walaupun bukan termasuk koi kwalitas terbaik, tetapi para peternak menawarkan kepada para hobbyist dengan harga yang reasonable, baik untuk hobbyist di Japan itu sendiri maupun meng-exportnya in bulk keberbagai manca negara.

Tosai Mix 13-16 cm - Courtesy Photo
 Setelah proses seleksi tahap awal selesai, para peternak akan melakukan lagi proses seleksi tahap akhir atas Tosai (koi ukuran kecil) tersebut. Pada  bulan Nov-March (winter growing period).   Tategoi dan Tateshita tersebut ditempatkan secara bersamaan didalam kolam indoor dan diberi pakan secara teratur. Dalam masa pembesaran dibulan tersebut para peternak melakukan tahap seleksi sebanyak 3 kali lagi. Proses seleksi kali ini benar-benar proses seleksi yang ketat sekali dan koi-koi yang tidak memenuhi standard akan di-keluarkan dari pusat kolam pembesaran Tategoi.
Beberapa orang bertanya: "Mengapa peternak tidak menyimpan tosai di kolam indoor sampai memasuki ukuran 30-40 cm, yang akan memudahkan proses seleksi?". Jawaban nya mudah, yaitu atas pertimbangan ekonomis. 

Jika terlalu banyak tosai artinya kebutuhan pakan, lahan dan kolam bertambah, maka para peternak lebih memilih proses seleksi dilakukan lebih awal dengan bekal pengalaman canggih yang dimilikinya. Jadi para peternak berfikir lebih baik tosai yang tidak masuk standard tategoi secepatnya disingkirkan saja. Hal ini akan memberikan ruang untuk pertumbuhan yang lebih luas bagi Tategoi, disamping juga pertimbangan ekonomis yang ada.

Tosai (anakan koi) pada saat proses seleksi disingkirkan atas pertimbangan beberapa hal, yaitu:

Skin : Kulit yang kurang bagus (poor quality), karena kurang lustre.
Size: Pertumbuhan koi berada dibawah standard.
Pattern: Beni which has fallen apart (sebagian) atau perkembangan warna sumi diluar harapan.
Body: Bentuk badan, bentuk keseimbangan kepala, sirip, mata dll.

Proses seleksi akhir Tategoi menghasilkan kategori koi yang disebut dengan Tateshita. Arti dari kata Tateshita itu sendiri adalah "below raising" (pertumbuhan dibawah rata-rata). Tateshita memiliki kwalitas yang baik dan memiliki body yang bagus di-ukuran 30-40cm, tetapi tidak dibesarkan menjadi Nisai (koi ukuran besar) atas dasar alasan tertentu. Barangkali karena kwalitas beni-nya kurang bagus, mungkin terlalu banyak Sashi dlsb. Disimpulkan bahwa kwalitas Tateshita masih tergolong bagus atau disebut terbaik diantara koi yang tersisa dalam proses seleksi Tategoi ("the best of the rest" outside the Tategoi tosai). Tateshita biasanya dijual oleh peternak di bulan April/Mei, walaupun jumlahnya tidak dalam jumlah yang banyak. Sangat bagus bagi para hobbyist untuk membeli dan belajar membedakan pertumbuhan antara Tateshita tosai dan Tosai koi yang lebih murah.

Tateshita Nisai Kohaku-Courtesy Photo

Arti dari Tategoi itu sendiri adalah "raising carp" (koi yang menjanjikan untuk dibesarkan) atau disebut 'yang terbaik diantara yang terbaik' (the best of the best in term of the Tosai). Tategoi inilah yang kelak akan dibesarkan di mud-pond untuk kemudian dijadikan Nisai (koi besar).

Para peternak berkeyakinan bahwa diantara setiap 100 ekor Tategoi hanya sekitar 10%-20% yang kelak bertumbuh menjadi special nisai koi (koi besar yang bagus). Proses seleksi Nisai akan dilakukan lagi, yaitu Nisai yang akan dijual dan Nisai yang akan dibesarkan lebih lanjut menjadi Sansai. Tidak 100% "Tategoi Nisai" akan tumbuh sempurna menjadi Sansai, Yonsai dan Gonsai.

The best Nisai Tategoi bisa mencapai jutaan Yen. Hasil diskusi kami dengan para hobbyist dan trader, disarankan untuk tidak membeli Tosai (<20cm) karena akan sulit bagi kita untuk memprediksi potensi perkembangannya, baik pattern, body dan warna. Disarankan membeli Nisai yang sudah berukuran 25-30 Cm, dimana kita sudah lebih mudah meng-observasi dan memprediksi trend pertumbuhan pattern, body conformation dan trend warna-nya.

(Lihat video kami tertgl 6 Aug 2013, import Tosai Jumbo Showa usia 1 thn panjang 30 cm, masih berupa kage sumi, diharapkan  dapat berkembang menjadi sansai/yonsai yang bagus, bisa ikut  dilombakan - who knows? "dream & reality")

Istilah-istilah:

Tategoi : special koi kept by koi farmers to grow on
Tateshita: koi which are one level below the magical Tategoi grade
Tosai : one year old
Nisai : two years old
Sansai : three years old
Yonsai : four years old
Gosai : five years old
Sashi : section of beni at the leading edge of a beni plate which lies just beneath the joining shiroji
Shiroji : white skin on a koi
Nibanbi : secondary hi 

to be continued <koitutor.blogspot.com>




Sunday, July 28, 2013

Refresh - Pattern & Sumi (Bahasa Vers)

Dear Hobbyists;

I read this article from www.mykoikichi.com/niigata, which I think might be beneficial for all you guys. In order to share, I try to translate  from English to Bahasa. Those who want to read in English please visit his Web www.mykoikichi.com/niigata

Pattern (Pola Warna)

Walaupun sebagian besar para hobbyist memilih pattern sebagai parameter utama didalam menilai seekor nishikigoi, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah faktor Qualitas. 
  
Koi dengan pola warna yang bagus tetapi dengan Qualitas yang rendah hanya membuat anda senang sesaat saja, hal ini khususnya terjadi setelah anda mengamati perkembangannya beberapa tahun kemudian dan anda tidak melihat adanya improvement yang berarti.

Bisa saja anda tidak menyukai pola warna seekor koi walaupun qualitas koi tersebut bagus,  tetapi dengan berjalannya waktu dan koi tersebut tumbuh besar maka kelak anda malah akan semakin menyukai dan kagum atas koi tersebut.

Seperti pernah kita diskusikan di tulisan-tulisan sebelumnya, disatu pihak beberapa jenis koi mungkin bagus di-usia yang relatif masih muda/ukuran small. Dilain pihak, untuk beberapa jenis koi lainnya sebut saja "big fish pattern", dimana pola warnanya malah terlihat mengagumkan pada saat koi berukuran besar. Flowery pattern dengan permukaan putih yang luas mungkin tampak bagus pada saat seekor koi di usia muda/small size, tetapi pada saat koi tersebut memasuki ukuran yang relatif  semakin besar malah terlihat kosong warnanya.

Sebagai contoh pola warna seekor Kohaku, perhatikan berapa luas warna merah turun ke sisi bagian perut bawah. Seekor kohaku ukuran kecil yang memiliki pola Hi bersambung (continuous hi pattern) biasanya kurang disukai karena penampilannya seakan-akan tidak memiliki pattern karena tampilan warna merahnya flat, tebal, terkesan panjang dan bundar seperti layaknya bentuk sebuah tabung.

Tetapi pada saat semakin besar, warna merah yang berada dibawah lateral line (bagian perut bawah) akan terdorong naik ke bagian atas dan akibatnya pola warna merah yang berada dibawah lateral line seakan-akan terbungkus ke arah bawah sisi koi.

Courtesy Photo
Jadi, sebaiknya jangan terburu-buru untuk memutuskan tidak membeli seekor koi yang memiliki bland pattern (pola kurang menarik), karena koi yang diusia muda/small size tidak menarik karena memiliki pola warna yang terkesan berat, tetapi pola warna yang terkesan berat tersebut malah akan mengagumkan pada saat koi tumbuh menjadi big koi. Seringkali pola warna yang menjadikan harga seekor koi berada diluar kemampuan beli seseorang (beyond people's reach). 


Sumi Quality <Qualitas warna hitam>

Banyak orang seringkali salah dalam menilai sumi. Sangat mudah membeli seekor showa yang penampilannya fantastic dan kesannya sangat menjanjikan karena memiliki bayangan warna sumi yang diharapkan dikemudian hari akan muncul kepermukaan. Tetapi seringkali juga bayangan sumi tersebut tidak muncul kepermukaan. Ada beberapa macam sumi, tetapi untuk mempermudah akan dibahas 2 macam sumi:  "Honsumi", yaitu kwalitas sumi yang bagus dengan warna hitam mengkilap (glossy black) dan "Nabesumi", yaitu warna sumi yang tidak mengkilap (dull).

Ketika mengamati warna sumi, kita perlu bisa melihat salah satu sisiknya yang sudah memperlihatkan warna sumi yang bagus untuk menilai kecenderungan warna sumi yang akan timbul kelak kepermukaan dikemudian hari. Warna sumi yang bagus harus hitam, mengkilap dan idealnya warna sisik yang hitam tersebut akan semakin gelap/hitam kearah pusat sisik. Seringkali didapatkan malah daerah pinggir sisik lebih gelap/hitam dibandingkan bagian pusat sisik. Biasanya warna sumi jenis ini mudah memudar pada saat koi sedang mengalami stress.

Dalam hal "kage" sumi, maka sumi yang muncul dari bagian pusat/tengah sisik akan berkembang menjadi sumi/warna hitam yang bagus, sebaliknya type sumi yang suminya muncul dari bagian sisi sisik (menyerupai net) seringkali tetap berupa "kage" pada saat koi bertumbuh. Kage sumi adalah sumi yang penampilannya masih berupa "net" dan kelak diharapkan berpotensi muncul kepermukaan berupa sumi, sedangkan bayangan sumi yang masih berada dibawah kulit dikenal dengan istilah "Shita Sumi"

Courtesy Photo - Grey is Kage Sumi

Perlu hati-hati dengan koi yang hanya memiliki sumi terletak ditengah-tengah sisik warna merah, walaupun sumi nya bagus. Sebaiknya jangan dipilih.

Ketika melihat motoguro (sumi on the base of pectoral fin), biasanya sirip dada yang sudah berwarna hitam akan selamanya tetap berwarna hitam. Tetapi biasanya kalau front ray sirip dada berwarna putih, maka kecenderungan dikemudian hari memiliki motoguro yang indah sangat memungkinkan. Kadangkala motoguro bisa timbul walaupun tidak ada tanda akan timbul. 


Motoguro
Jika sirip dada putih, maka perlu diperhatikan pangkal sirip dada yang berbatasan dengan badan koi (ball of the pectoral joint), kalau terdapat bayangan warna sumi maka hal ini sangat menjanjikan kelak akan timbul motoguro.

Diharapkan tulisan ini akan bermanfaat bagi anda untuk mendapatkan koi yang bagus, tetapi kalau budget anda terbatas maka dengan pengetahuan ini malah anda tidak pernah akan mendapatkan koi yang memenuhi harapan anda.

to be continued
<koitutor.blogspot.com>

Monday, June 17, 2013

Pakan Koi (Koi Food) (Bahasa-English Version)

Dear Teman-teman se hobby;

Membaca pertanyaan member di "Koi Forum" <http://www.koi-s.org/> tentang cara membuat pakan ikan koi yang floating,  dengan ini saya sampaikan article dibawah ini mudah-mudahan bisa membantu teman-teman sekalian. Sebaiknya, anda berdiskusi langsung dengan Nutritionist yang mempunyai back ground di bidang feedmill.

<I saw one question on "Koi Forum" web-site (http://www.koi-s.org/) about how to make floating koi food?, below I attach one article and hopefully may help those who intend to make their koi food on their own.. Anyway, I suggest you to consult with someone or nutritionist who has experience from feed-mill background.>

http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliah-pdf/NUTRISI%20PAKAN%20BUATAN.pdf

Sekedar mendahului, bahwa yang menyebabkan floating atau sinkingnya suatu pakan ikan adalah tingginya protein/gluten yang terkandung didalam raw material tepung yang digunakan.

<Before consulting with your nutritionist, as far as I know that one of the ingredients that cause floating fish food is wheat flour with high protein/gluten>

Protein/gluten yang tinggi berfungsi sebagai perekat sehingga pakan ikan tidak mudah hancur bila terapung diatas air. Seperti halnya pakan udang, pakan udang memerlukan kadar protein/wet gluten yang tinggi (32-36%). Kenapa demikian? karena proses udang makan sangat lambat dan bila pakannya tidak bisa bertahan lama mengapung dipermukaan air, maka pakan tersebut akan hancur terlebih dahulu sebelum habis ter-makan. 

<the beneficial high protein/gluten  is like a glue in order to avoid broken fish food while floating before being totally eaten by the fish. Likewise shrimp food,  shrimp food need high protein/gluten content, otherwise these foods can not be long floating (usually the wet gluten shoud be 32-36%). Why ?. Because the shrimp eat too slow and take time to finish their food.>

Pakan untuk ikan koi atau cat fish (lele) mungkin tidak memerlukan kadar protein/gluten setinggi pakan untuk udang, karena ikan koi dan lele makan lebih cepat.

<Koi food and cat fish food probably do not need protein/gluten as high as shrimp food, because they eat much faster than shrimp>


Mohon koreksi dan masukan seandainya ada ahli nutritionist yang membaca tulisan ini. 

<Nutritionist who knows well about this, please do not hesitate to correct me if I am wrong>

Many thanks

Salam
 <koitutor.blogspot.com>


Monday, June 10, 2013

All About Nishikigoi: Unique Koi (English - Bahasa Version)

All About Nishikigoi: Unique Koi (English - Bahasa Version): There are more than one hundred types of unique koi (non bas i c var i et i es) with hund reds of name. Fo r the convenience in apprec...

Saturday, June 8, 2013

Part II - More Detail About Kohaku (English-Bahasa Version)

Dear Hobbyist;

As we have previously discussed that Kohaku is koi with two color, that is,  "Red and White".

Seperti yang pernah kita bahas sebelumnya bahwa Kohaku adalah koi dengan dua pola warna, yaitu merah dan putih

Courtesy Photo
Courtesy Photo
Courtesy Photo


We would like to discuss in more detail of the bordering area between red and white. The edges pattern of red color must be well defined, if the edges pattern is not sharp and blurring called "Sashi", that is, pinkish color. Sashi is not preferable and the most preferable is Kiwa, where the edges pattern is razor-sharp. Also, there is two types of Kiwa, that is, "Kamisorigawa" and "Urokogiwa". The former is the edges along red scales are well define, but Urokogiwa is the edges of red scales is one full single scale. Both types of Kiwa are very attractive, we can not say one Kiwa is better than another, depend on overall outlook of the koi.

Batas warna merah dan putih harus tajam, artinya batas warnanya tidak boleh gradasi warna pinkist sebelum warna putih. Bila perbatasan warna merah keputih berwarna pinkist disebut "Sashi". Sashi tidak disukai karena penampilan koi pun kurang bagus kalau batas warna merah keputih tidak tajam (batas warna merah meleber). Sebaliknya Kiwa adalah bila batas warna merah dan putih sangat tajam, sehingga kohaku terlihat indah sekali. Kalau kita lihat bendera Japan juga antara bundaran merah ditengah-tengah warna dasar putih tidak gradasi pinkish.

Kiwa ada dua macam, "Kamisorigiwa" yaitu penampilan warna merah cenderung berbentuk garis lurus / terlihat rata karena beberapa sisik merah berakhir pada batas yang sama. Sebaliknya "Urokogiwa" yaitu bila sisik warna merah berakhirnya tidak rata dengan sisik-sisik lain yang bersebelahan

Kamisorigiwa
Urokogiwa

Fukai Sashi 

There are also two types of Sashi, "Fukai Sashi", where the edges of red scales are all almost blurring and another one is "Ichimaizashi", where the edges of red scales only slightly blurring..

"Sashi" juga ada dua type,  yaitu "Fukai Sashi" yang warna pinkist nya lebar, dan "Ichimaizashi" yang warna pinkist nya hanya sedikit saja

(Sources: Nishikigoi, The Swimming Jewel - by Manabu Ogata)

to be continued <koitutor.blogspot.com>

Thursday, June 6, 2013

Information Of Zen Nippon Airinkai (ZNA)

The first ZNA Jakarta Koi show was held in year 2000. As usual, as a beginner and  hobbyist I used to visit any koi contest in order to learn. Herewith I attach the entry ticket and some photos for memory purpose only

<ZNA Jakarta Koi show pertama kali diadakan di Jakarta pada tahun 2000, seperti biasanya sebagai pemula dan hobbyist saya selalu menonton untuk belajar lebih dalam tentang koi. Terlampir karcis masuk sekedar untuk memory dan mengingatkan>
















Add caption

























Head Quarter Of ZNA

This institutional profile can be found on the ZNA web-site: http://zna.jp/eng/aboutzna/index.html.

<informasi ini dapat dilihat langsung via web site ZNA : http://zna.jp/eng/aboutzna/index.html>

N a m e
The original koi club, Oita Airinkai founded on 11 February 1962
Zen Nippon Airinkai started on 11 May 1966
Zen Nippon Airinkai authorized by Japanese goverment as Shadan Hojin (corporate juridical person) on 26 September 1983.

<Original koi club ini berasal dari Oita Airinkai yang didirikan pada 11 Pebruari 1962>
<Zen Nippon Airinkai dimulai pada 11 Mei 1966>
<Zen Nippon Airinkai merupakan badan otorisasi pemerintah Japan, pada 26 September 1983>

P u r p o s e
Zen Nippon Airinkai aims to contribute enrichment of the Japanese culture and improvement of the people's sentiments by promoting nishikigoi keeping, directing the way of its appreciation, and pursuing its beauty. 

<Pembentukan ZNA bertujuan untuk berkontribusi pengayaan dari  budaya Japan dan meningkatkan pandangan publik dengan cara mempromosikan pemeliharaan ikan koi, mengajarkan cara mengapresiasi ikan koi dan bagaimana memperindah koi>

F o u n d e r
Dr, Takeo Kuroki. MD

1962 - 1991












Present Chairman
Keiichi Iwahashi

Keiichi Iwahashi












Registered address
9-1-47 Ishigaki-nishi, Beppu, Oita 874-0910 Japan

Head Office
Zen Nippon Airinkai 9-1-47 Ishigaki-nushi, Beppu, Oita 874-0910 Japan
Tel. 0977-21-4151, fax. 0977-21-4529, email info@zna.jp

Historical Chairmen of Zen Nippon Airinkai can be seen on : http://zna.jp/eng/history/history.html 


<Susunan chairman ZNA dari mulai berdiri sampai dengan sekarang dapat dilihat di  http://zna.jp/eng/history/history.html >


<koitutor.blogspot.com>

Reminder - Courtesy Photos (ZNA)

Source : Zen Nippon Airinkai
Source : Zen Nippon Airinkai

Source : Zen Nippom Airinkai



Dictionary of Nishikigoi can be found on : http://www.japan-nishikigoi.org/dictionary_a.html

<koitutor/blogspot.com>

Wednesday, June 5, 2013

Size Classification (English-Bahasa), Source: Modern Nishikigoi - by Dr. Takeo Kuroki San, MD - Founder 0f Zen Nippon Airinkai

The size classification seems to vary from show to show. Size classification was first introduced by koi farmers in Niigata according to the annual growth of the koi, based on their long experience. 

<Class klasifikasi sangat bermacam-macam dari show yang satu ke show yang lain. Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh para peternak koi di wilayah Niigata, berdasarkan akumulasi pengalaman yang lama>

1 Bu -- smaller than 18 cm (size 1 : 1 year old)
2 Bu -- between 18 - 36 cm (size 2 : 2 years old)
3 Bu -- betweem 36 - 48 cm (size 3: 3 years old)
4 Bu -- 48 cm and over (size 4 : older than 4 years)

Above classification was adopted by Oita Airinkai Show in 1962. As the time goes by, Airinkai expanded above classification into more classes:

<Klasifikasi tersebut di adopt oleh Oita Airinkai Show di tahun 1962. Berjalannya waktu, Airinkai mengklasifikasikannya kedalam kelas yang lebih detail>

1 Bu -- up to 18 cm
2 Bu -- up to 25 cm
3 Bu -- up to 35 cm
4 Bu -- up to 45 cm
5 Bu -- up to 55 cm
6 Bu -- up to 65 cm
7 Bu -- up to 75 cm
8 Bu -- 75 cm and over

From size 2 until size 7 is different by 10 cm between each class, the larger is the better. Therefore, koi in the same class, bigger koi will be more awarded.

<Mulai class 2 sampai dengan class 7 berbeda 10 cm untuk setiap class nya, semakin besar semakin bagus. Oleh karenanya, dalam class yang sama, koi yang ukurannya lebih besar akan lebih dihargai untuk menang>

Even, ZNA All Japan Nishikigoi Show adopted a five-centimeter incremental size classification, as follows:

<Bahkan,  All Japan Combined Nishikigoi Show (by Zen Nippon Nishikigoi Shinkokai) menganut perbedaan 5 cm  untuk setiap perbedaan class nya>
15 Bu 15 cm and under 
20 Bu over 15 cm up to 20cm 
25 Bu over 20 cm up to 25 cm 
30 Bu over 25 cm up to 30 cm 
35 Bu over 30 cm up to 35 cm 
40 Bu over 35 cm up to 40 cm 
45 Bu over 40 cm up to 45 cm 
50 Bu over 45 cm up to 50 cm 
55 Bu over 50 cm up to 55 cm 
60 Bu over 55 cm up to 60 cm 
65 Bu over 60 cm up to 65 cm 
70 Bu over 65 cm up to 70 cm 
75 Bu over 70 cm up to 75 cm 
80 Bu over 75 cm up to 80 cm 
85 Bu over 80 cm up to 85 cm 
Over 85 Bu over 85 cm
Koi is measured from mouth top to tail end <panjangnya koi diukur mulai ujung mulut sampai dengan ujung ekor>

85 Bu Sanke
85 Bu Kohaku





Dictionary of Nishikigoi can be found on : http://www.japan-nishikigoi.org/dictionary_a.html

to be continued <koitutor.blogspot.com>