Thursday, November 21, 2013

Mind-set in keeping Nishikigoi (Bahasa-English version)

Dear Hobbyist

After all day long working hard, for afternoon intermezzo I would like to rise up the following story:

I read one discussion in koi forum, that someone as a hobbyist was trying not to use UV light because of electricity efficiency purpose. This decision is totally a wrong decision. From the beginning, we must realize that keeping Good Quality Koi is actually a balance between hobby and budget. 

Those, who can afford to buy Lamborghini or Porsche, I am sure they do not think what sort of fuel be used no matter how expensive the fuel price is !. And so with koi, once you decide to keep good quality koi for your hobby, you don't have to think about electricity, pond equipments, koi food price etc. If Singaporean says "Oke lah.." (Singlish)

Add caption
\\
Add caption














Setelah bekerja keras sepanjang hari sebagai intermezzo saya akan ceritakan cuplikan sbb:

Saya membaca satu diskusi di koi forum dan ada seorang pembaca  yang berpendapat bahwa untuk tujuan efisiensi maka beliau menghindari pemakaian UV light agar hemat listrik. Ini adalah suatu kesalahan besar!, karena sejak awal kita seharusnya kita sudah mengetahui bahwa memelihara Koi Kwalitas Bagus (imported Japanese Nishikigoi) diperlukan biaya maintenance yang cukup tinggi. Jadi kita tidak boleh berfikir tentang efisiensi listrik dlsb. Sejak awal harus dipertimbangkan matang-matang setiap keputusan hobby yang akan kita geluti.

Saya ber-analogi, bila seseorang sudah mampu membeli sebuah mobil Lamborghini atau Porsche, maka saya yakin bahwa golongan social class tersebut tidak akan memikirkan atau membahas harga bahan bakar. Apapun dan berapapun harga bahan bakar tidak akan menjadi masalah bagi sipemilik. And so with our koi !!! Kalau orang Singapore bilang "Oke lah.." (Singlish)



Sharing purpose!, hanya sekedar sharing saja dan tidak ada maksud lainnya.

Thank You
( koitutor.blogspot.com )

Friday, November 8, 2013

Izumiya Koi Farm (Translation English Text to Bahasa))

Rose in Japan
Again, this article is translation from its original source in English text to Bahasa. Those, who want to read in English may directly visit and read from his web-site. Interview was held on September 14, 2005.

(Article ini merupakan terjemahan dari sumber aslinya dalam bahasa inggris kedalam bahasa. Bagi mereka yang ingin membaca dalam bahasa inggris, silahkan kunjungi web-site ybs. Interview ini dilakukan pada 14 September 2005)

Featured Breeder
Add caption
Senichi Mano
Chairman of the board of Directors
All Japan Nishikigoi Promotion Association








Diantara banyak peternak koi di Niigata, Izumiya Koi Farm adalah salah satu traditional koi farm yang telah berdiri cukup lama dan "Mano San" adalah orang yang disenangi para peternak lainnya. Beliau memiliki predikat : Telah memenangkan kejuaraan pada 14thAll Japan Combined Nishikigoi Show 1982 and the Minister of Agriculture, Forestry and Fisheries prize in 41st Niigata Bogyosai.
Saat ini beliau sangat antusias untuk mengembangkan koi dengan cara-cara traditional  guna menghasilkan koi yang staminanya kuat.

Kami adalah generasi ke-3, didirikan oleh "Ichiro Mano San",  beliau adalah type orang yang tidak memikirkan profit semata-mata tetapi lebih mementingkan kepuasan konsumen.  Beliau mampu mengumpulkan 20-30 ekor sapi petarung (Tsunotsuki) hanya dengan menelpon penduduk sekitarnya karena beliau adalah orang yang memiliki kredibilitas. Diawalnya, selain koi bisnis, beliau  bekerja sebagai Bakuro/Hakuraku, yaitu: (a) orang yang ahli dalam menilai kwalitas seekor hewan besar dan berperan sebagai dokter hewan, (b) Pedagang hewan atau broker hewan. Ketika beliau membuka general store (toko kelontongan) dibidang pakan ternak sebagai pengganti bisnis sebelumnya sebagai Kachikusho (orang yang hidup dari berladang, berdagang dan broker hewan), beliau memberi nama tokonya "Izumiya" karena di area tersebut saat itu sedang musim semi. Saat itu beliau menjual tategoi yang dibeli dari peternak-peternak disekitarnya dan menjualnya kembali. Bahkan saya dengar "Ichiro Mano San" terkadang menukar (barter) koi dengan barang-barang antik dan barang-barang pecah belah.

Ketika kami masih kecil (level 4th grade), kami pernah mengalami kekurangan makan, jangankan memberi makan koi untuk makan sendiri saja susah. Kami mulai bekerja di bisnis koi setelah kami lulus SMP (yunior high school). Diawal, kami tidak memiliki apa-apa, kami tidak memiliki pakaian karet peternak, vinyl, tabung oxygeen dan mobil. Setiap hari kami berjalam ke peternakan (field pond) kami di wilayah pegunungan dan kembali dengan membawa ember air berisi koi, tujuan kami hanya ingin membesarkan koi-koi tersebut di lingkungan yang lebih baik dan kondisi ini memberi beban kerja yang berat bagi kami. Dibandingkan saat itu, sekarang bisnis kami sangat convenient dan kami tidak membesar-besarkan bahwa ini semua karena berkat Tuhan.


Ojiya city dan Yamakoshi adalah tempat asal muasal Nishikigoi dan merupakan tempat asal adanya Tsunotsuki bullfighting. Kami memulai di area ini dengan lahan fighting bull dan secara bertahap menyebar kesemua kehidupan. Berjalannya waktu, jumlah lahan farming bull semakin berkurang, tetapi Tsunotsuki sebagai kebudayaan traditional yang berharga masih tetap berlangsung. Diawal, koi-koi dibesarkan di kolam-kolam irigasi pengairan ke ladang-ladang padi, tetapi dengan berkurangnya fighting bull menjadikan koi lebih bernilai untuk kehidupan orang-orang.


Dengan mempertimbangkan semua point-point tersebut, bahwa koi adalah bagian pengembangan dari tradisi berladang dan bull rising, mereka saling berhubungan satu dan lainnya. Oleh karenanya, kami merasa bangga bahwa koi merupakan warisan dari tempo dulu seperti halnya dengan tradisi bull. Oleh karenanya, ketika kami membuat dasar kolam saya lakukan seperti layaknya para petani bekerja. Kami menggunakan bagian dari sapi dan pupuk organic. Koi-koi yang kami kawinkan (spawning) tidak secara artificial dan kami menggunakan kolam alamiah (field pond) sebisa mungkin dari pada menggunakan kolam-kolam tertutup (inhouse). Sepanjang yang kami amati bahwa koi yang diternakan dengan cara-cara alami/traditional akan lebih kuat daya tahan tubuhnya dibandingkan dengan cara-cara modern karena semasa pertumbuhannya tidak terlalu over-protected.

Kami fokus pembiakan koi secara alamiah/natural bukan hanya karena kebanggaan kami atas tradisi didaerah ini. Selama koi show, koi-koi kami bukan tergolong koi yang sekali mata memandang langsung tertarik (eye catching). Koi-koi kami cenderung tampil lebih plain, dikarenakan kami fokus kepada obdurability (tahan banting) agar para pencinta koi dapat menikmati keindahan koinya untuk jangka waktu yang panjang. Keindahan dan ukuran koi tentunya sebagai faktor utama yang menarik, tetapi kami berharap dan ingin agar para pencinta koi bisa mencintai dan membesarkan koi-koi nya untuk waktu bertahun-tahun kedepan.


Source: INPC Suporting Breeders

<koitutor@blogspot.com>

To be continued

Sunday, November 3, 2013

OYA KOI FARM (Translation English to Bahasa)

Tetsutaro Kataoka
Oya Koi Farm



I wrote this article as part of translation from original English text to Bahasa. Those, who want to read in English, please visit his web-site. Translation was based on interview on Sep 14, 2005


<Saya menulis article ini yang merupakan terjemahan dari bahasa English kedalam Bahasa Indonesia. Bagi mereka  yang berminat membaca dalam bahasa English, silahkan baca langsung pada web-site ybs. Terjemahan ini didasarkan atas hasil interview tertanggal 14 September 2005>


Tetsutaro Kataoka (Oya koi farm) adalah satu diantara banyak peternak koi, berbeda dengan peternak-peternak yang lain, Mr. Tetsutaro Kataoka masih bangga dengan tradisi kuno dan budaya Niigata serta beliau memiliki niat yang kuat untuk meneruskan budaya tersebut ke generasi selanjutnya,  karena Niigata adalah tempat dimana Nishigoi berasal. Beliau dan keluarganya dengan senang bekerja sama untuk membibitkan Taisho Sanshoku yang unggul.


Kami mendirikan Katasei Koi Farm di tahun 1961 selepas lulus sekolah menengah atas dan secara full time memulai bisnis koi. Sebelas tahun kemudian kami mengganti namanya menjadi Oya Koi Farm. Selanjutnya kami juga berniat mewarisi tradisi Yamakoshi-mura ke generasi berikutnya, makanya kami mulai mengembangkan Tsunotsuki bull (sejenis hewan banteng). Tradisi Tsunotsuki, yang menurut sejarah sudah berumur 1000 tahun, nyata jauh lebih tua dari budaya  Nishikigoi sendiri.. Tradisi Tsunotsuki diakui sebagai Significant intangible folk cultural asset (harta budaya bangsa Japan yang sangat bernilai). Kami tahu bahwa kami akan mampu mencari akar-akar/asal Nishikigoi dari pertandingan adu banteng ini, sebab kami merasa yakin bahwa dasar landasan perkembangan Nishigoi saat ini berasal dari budaya lokal kami, yaitu : suatu budaya yang mewarisi banyak nilai-nilai berharga dengan berjalannya waktu sampai kegenerasi-generasi selanjutnya.


Hewan banteng tersebut berasal dari Yamakoshi yang membawa beban muatan besi dan garam dipunggungnya dari lokasi yang jauh berada di-bagian selatan Iwate prefecture, tetapi kami tidak memahami sepenuhnya back-ground yang ada. Kami mendengar bahwa pemilik Izumiya koi farm sebelumnya, yaitu Mr. Ichiro Mano, adalah orang terakhir yang mengangkut garam saat itu.


Kami sebagian besar fokus menghasilkan "Taisho Sanshoku", tetapi ada juga jenis-jenis koi lain yang kami hasilkan. "Berternak Taisho Sanshoku bisa membuat kita miskin" : Seringkali dikatakan bahwa membudi dayakan Taisho Sanshoku adalah pekerjaan yang penuh resiko. Ketika berharap mendapatkan Taisho Sanshoku yang indah, kemudian ternyata setelah tumbuh besar menjadi jelek. Sebaliknya, seekor Taisho Sanshoku yang kita anggap tergolong jelek, tetapi ternyata setelah besar malah menjadi seekor Taisho Sanshoku yang sangat indah. Menurut kami, justru itulah tantangan menarik dalam berternak/membesarkan Taisho Sanshoku. Menghasilkan koi yang memiliki black sumi dan hi pattern berkilau diatas permukaan kulit yang berwarna putih salju membawa kesenangan tersendiri bagi kami.

Semua peternak koi di Nigata, termasuk kami sendiri, menderita kerusakan berat akibat gempa bumi (Tsunami) tahun lalu. Semua koi yang rencananya akan kami jual semua hilang dan kami tidak mempunyai kolam-kolam koi lagi walaupun kami berniat untuk berternak. Gempa bumi telah membuat menderita dan memporak porandakan semuanya.Disamping ladang-ladang untuk berternak, kami juga harus membangun kembali desa-desa kami yang telah porak poranda. Dapatkah kami kembali ke hidup yang normal seperti dahulu kala? Dapatkah kami melanjutkan bisnis koi kami?. Terus terang, kami sangat khawatir dengan kondisi tersebut.

Tetapi semua peternak koi (koishi), termasuk diri kami sendiri, sangat mencintai Nishikigoi. Selagi banyak pencinta koi yang menginginkan keindahan koi, kami ingin terus menghasilkan nya apapun yang terjadi, karena kami mencintai koi. Tanah dimana kami dilahirkan dan dibesarkan dikelilingi oleh pegunungan. Barangkali kami sangat peduli tentang keindahan koi saat berenang karena kami adalah orang yang mengandalkan keindahan daerah pegunungan untuk tempat tinggal.

Sejak asal mula lahiranya budaya koi sampai dengan sekarang, nishikigoi sangat dicintai dan di-gemari oleh bangsa Japan, tetapi sekarang bahkan banyak digemari oleh banyak orang didunia. Kami sangat berharap bahwa koi asal Nigata diturunkan ke generasi selanjutnya. Semua kolam koi sampai dengan sekarang berlokasi di-wilayah pegunungan, tetapi kami sementara perlu mencari lokasi yang aman di-wilayah yang plain setelah pasca gempa. Kami menyadari bahwa wilayah ini akan lebih mudah, termasuk pengaturan suhu udara. Sepanjang yang kami ketahui, banyak peternak yang memindahkan kolamnya dari daerah pegunungan ke-wilayah yang masih plain. Saya yakin bahwa mencari lingkungan yang lebih baik dan pengembangan adalah hal yang sangat penting untuk melestarikan Niigata Nishikigoi. Walau bagaimanapun, bahkan bila perkerjaan lebih sulit dibandingkan wilayah yang plain, merupakan kebanggaan Oya Koi Farm untuk tetap bertahan di tanah kami diwilayah pegunungan dan mempertahankan Nishikigoi menurut gaya kami yang dihargai.

Hal yang akan kami sampaikan kepada para pencinta koi adalah bahwa "keindahan nishikigoi adalah gaya berenanngnya". Tugas kami, sebagai koishi, adalah menghasilkan nishikigoi, tetapi keindahan nishikigoi tercipta secara alamiah. Apa yang kami lakukan adalah mengembalikan nishikigoi ke dalam bentuk asalnya. Dalam kata lain, kami hanya menyediakan product alam ke alam aslinya. Kami berharap anda akan menikmati koi-koi yang kami hasilkan dapat bertumbuh dan berkembang.

Kita tidak dapat menemui koi yang sempurna 100%, kami sebagai peternak, memakai pengalaman dan kejelian kami selama bertahun-tahun dalam memilah tosai, untuk menghasilkan koi-koi yang sehat dan seimbang, yaitu koi yang kita sukai dan bisa kita nikmati keindahannya. Apakah para pencinta koi akan ber-emphati dengan senstivitas ? Ini adalah tugas kita yang terbesar !!


Point lain yang harus kita ingat adalah bahwa koi adalah mahluk hidup. Diantara berpuluh-puluh ribu koi yang dilahirkan, hanya 1 diantara 200 yang benar-benar disebut Nishikigoi. Khusus untuk Taisho Sanshoku, hanya sepersepuluh (1/10) dari jumlah tersebut bernilai untuk dibesarkan menjadi koi usia 2 tahun dan selanjutnya hanya 10% dari jumlah tersebut yang bernilai untuk dibesarkan menjadi koi usia 3 tahun.

Kami, sebagai peternak, selalu menhasilkan Nishikigoi dengan asumsi bahwa "koi-koi tersebut akan bertumbuh dengan arah yang berbeda". Oleh karenanya, kami berharap anda akan memilih koi yang anda sukai dan anda akan menikmati pertumbuhan dan perubahan-perubahannya. Koi yang hebat adalah seekor koi yang bisa menyenangkan dan memuaskan peternaknya dan para pencinta koi. Tentu saja, akan sangat menyenangkan apabila bisa menghasilkan keindahan dan kesempurnaan koi. Tetapi anda dapat juga memilih seekor koi "hanya karena anda menyukai wajahnya", pilihan itu tidak salah juga.















Setelah mengalami gempa bumi yang mengguncang basis kehidupan kami, tetapi setelah era gempa bumi banyak orang yang semula tidak tertarik dengan Nishikigoi malah mulai menyukai dan menaruh perhatian pada Nishikigoi. Kami menerima banyak dukungan dari para pencinta koi diseluruh dunia dan banyak melalui INPC (International Nishikigoi Promotion Centre). Sekarang kami merasa "sudah kembali seperti semula". Kami dapat mempertahankan kembali (revive) "Niigata Nishikigoi". Dengan memelihara tradisi, budaya dan kebanggan di-kampung halaman dimana Nishikigoi berasal, kami akan terus menghasilkan koi-koi yang indah, yaitu koi yang sangat indah yang belum pernah anda lihat sebelumnya. Dukungan anda selanjutnya akan sangat kami hargai.



Anak laki tertua Tetsutaro Kataoka, Taro, bercermin pada sang ayah selaku mentornya dan bercita-cita menjadi first class "koishi". Disebelah kanan adalah foto Sanshoku tosai yang secara sukses telah diternakan  tahun ini  oleh Oya Koi Farm dan diseleksi sendiri oleh ybs.










Tsunotsuki
Tsunotsuki




to be continued
<koitutor.blogspot.com>

(sources : INPC)